Petani kentang dan cabai di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, mengeluhkan rendahnya harga jual hasil panen hingga menyebabkan kerugian dan ancaman utang.
Kondisi ini kontras dengan kesuburan wilayah yang dikenal sebagai salah satu sentra pertanian unggulan di daerah tersebut.
Dalam diskusi bersama Padang Ekspres, Sabtu (06/12/2025), petani setempat menyebut modal usaha terus tergerus akibat ketidakstabilan harga.
Harga kentang di tingkat petani hanya sekitar Rp6.000 per kilogram, sementara harga di tingkat konsumen dapat mencapai Rp15.000 per kilogram.Siyam Januri (61) mengatakan petani kerap tidak mendapatkan keuntungan karena tingginya biaya produksi.
Para petani juga tidak mengetahui harga pasar akhir karena penjualan dilakukan melalui pengepul atau tengkulak.
Alfian (57), petani kentang, menyebut harga jual sepenuhnya ditentukan pengepul dan dapat turun menjadi Rp6.000 per kilogram dari harga normal Rp8.000 hingga Rp13.000.
Petani juga terdampak kebijakan impor mendadak yang menyebabkan harga lokal anjlok pada musim panen.Petani Kerinci berupaya meningkatkan produksi dengan memanfaatkan bibit lokal unggul yang dikembangkan Budi (38).
Bibit ini dilaporkan menghasilkan panen hingga 3 kilogram per rumpun, lebih tinggi dibanding bibit sebelumnya yang hanya 1,5–2 kilogram. Petani berharap tersedia lokasi penyediaan bibit di daerah mereka untuk menekan biaya transportasi.
Mereka menilai stabilitas harga sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan usaha tani.Untuk jangka panjang, petani mengusulkan penerapan sistem koperasi pertanian model Jepang (Zen-Noh) guna menciptakan harga beli hasil panen yang stabil.
Dalam sistem ini, koperasi berperan sebagai pembeli dan distributor utama produk pertanian.
Siyam Januri menyebut stabilitas harga pangan akan menarik minat generasi muda untuk bertani.
Petani juga meminta pemerintah menempatkan pejabat dinas yang kompeten agar kebijakan pertanian dapat berjalan efektif.Mereka berharap reformasi distribusi dan penguatan koperasi dapat menjadi langkah solusi sehingga hasil pertanian Kerinci tidak hanya melimpah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
